Islamic High School Education
DOI: 10.21070/adabiyah.v5i0.1684

The Use of Google Classroom in the Maharah Qiroah Learning in the Time of Covid 19 Eight Grades at Islamic High School


Penerapan Google Classroom dalam Pembelajaran Maharah Qiroah dimasa Covid 19 Siwa Kelas 8 di Sekolah Menengah Pertama Islam

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Maharah Qiroah Google Classroom Covid 19

Abstract

Researches are doing the google classroom application study of the maharah qiroah at the covi 19 of 8th grades at the SMPIT Darul Fikri Sidoarjo. The covid 19 made department decide that the study has been online since March 2020 to break the chain of infection. One is the application and one of the best platforms on e-learning is google classroom. The type of research used by researches is qualitative research. Data collection techniques used by researches are observation, interview, and documentation. While in data analysis techniquesuse interactive analysis techniques, researchers use three part interactive abalysis tehcniques of data reduction, data presentation, and conculasions. The result of this study :1)Maharah Qiroah learning using google classroom during covid 19 can help student were encourge to studying maharah qiroah, 2)Some contributing in the application of google classroom in the maharah qiroah learing during covid 19 are given more interesting materials and the flexibility of time to do the job, 3)Some of the inhibiting factors are the lack of steady internet connections as well as the inadequate student media.

Pendahuluan

Kehidupan manusia dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad 21 ini termasuk dunia pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi digunakan untuk komunikasi jarak jauh melalui pertukaran informasi dengan menggunakan media atau alat interaktif . Dengan teknologi modern, masyarakat dapat lebih memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan sebagaimana tertulis dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 56 Tahun 2013 bahwa teknologi informasi dan komunikasi digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan.

Seperti yang kita ketahui, virus covid 19 saat ini diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pandemi sejak 11 Maret 2020. pada tanggal 24 Maret 2020, Kemendikbud menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020, yang mengatur tentang pembelajaran online dilaksanakan di rumah dengan memberikan pengalaman pendidikan kepada siswa tanpa adanya beban dan tuntutan untuk menyelesaikan target kurikulum, dan pembelajaran lebih difokuskan pada materi kecakapan hidup dan kegiatan pembelajaran bisa diarahkan pada minat siswa dan kondisi masing-masing dengan mempertimbangkan akses dan fasilitas yang ada, dan yang terakhir pemberian feedback oleh guru sebaiknya bersifat kualitatif atau deskriptif tanpa harus memberikan nilai berupa skor. . Tentu hal ini sangat berpengaruh kepada dunia pendidikan di Indonesia.

Menurut Komalasari pembelajaran merupakan sebuah sistem atau proses pengajaran yang memiliki capaian tujuan secara efektif dan efisien dengan perencanaan, perancangan, dan evaluasi secara sistematis terhadap materi pembelajaran. Pendidikan yang berkualitas dimulai dengan proses pembelajaran yang berkualitas pula. Artinya, pembelajaranyang berkualitas menjadi faktor kunci keberhasilan pendidikan di sekolah. Dengan memprioritaskan pendekatan dan prinsip humanistik terhadap siswa serta pengelolaan kelas yang baik, kualitas pembelajaran tentu saja akan lebih meningkat. Salah satunya pembelajaran bahsa arab.

Keterampilan berbahasa arab dibagi menjadi empat bagian yaitu maharah kitabah, maharah istima’, maharah kalam, dan maharah qiroah. Maharah yang diteliti oleh peneliti adalah maharah qiroah. Menurut Dalman pembaca tidak hanya dapat membacakan teks secara baik dan benar dalam maharah qiroah namun juga harus mampu mengerti dan memahami makna lambang, tanda, dan tulisan. Dimasa covid 19 saat ini, pemanfaatan hasil teknologi dalam proses pembelajaran merupakan sebuah tujuan yang diupayakan demi meningkatkan reformasi perkembangan ilmu pendidikan. Guru dituntut dapat menggunakan media pembelajaran dan dituntut untuk mengembangkan keterampilan dalam pengelolaan media tersebut. Guru sebagai mediator berperan dalam memfasilitasi siswa agar siswa dapat belajar lebih mandiri.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan moral dalam pembelajaran adalah dengan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan aplikasi. Salah satunya adalah google classroom. Sebagai salah satu sistem e-learning, google meyendiakan layanan berbasis internet dan data seluler dengan sebutan Google classroom yang dirancang untuk membantu guru membuat tugas dan membagikannya kepada siswa serta membantu siswa dalam pemahaman materi dan penyelesaian tugas. Mustafa dkk mengatakan bahwa salah satu cara yang efektif dan efisien bagi siswa untuk belajar secara mandiri tanpa adanya batasan tertentu adalah dengan pembelajaran jaraj jauh menggunakan sebuah aplikasi yaitu google classroom. Proses pembelajaran dengan cara ini dinilai sangat efektif karena sumber belajar dan penyampaina data bisa bervariasi, menarik, dan lebih mudah untuk dicerna serta dapat digunakan gratis oleh ribuan orang.

Kajian oleh para akademis mengenai penggunaan google classroom dalam pembelajaran maharah qiroah dimasa covid 19 telah banyak dilakukan, contohnya penelitian yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Google Classroom di MTS YAPI” , dan penelitian yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Aplikasi Google Classroom Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik” . Penelitian tersebut difokuskan pada efektivitas penggunaan google classroom dalam hasil belajar siswa. Hasil dari kedua penelitian tersebut mengatakan kurang efektifnya penggunaan google classroom terhadap hasil belajar siswa dikarenakan tidak ada peningkatan spesifik dalam hasil belajar setelah dilakukannya pembelajaran online.

Dalam kajian ini, peneliti mengkaji tentang penerapan google classroom dalam pembelajaran maharah qiroah dimasa covid 19 serta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan google classroom siswa kelas 8 di SMPIT Darul Fikri Sidoarjo dengan hasil penelitian sebagai ulasan dan pertimbangan sekolah untuk tetap hanya menggunakan google classroom sebagai salah satu platform pembelajaaran mahrah qiroah ataukah akan divariasikan dengan pembelajaran hybrid. Pembelajaran hybrid adalah model pembelajaran yang mengkolaborasikan pembelajaran konvensional yaitu tatap muka dengan pembelajaran online dengan pemanfaatan kemajuan teknologi dan informasi.

Metode Penelitian

Dalam artikel ini, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang jenis datanya bersifat non angka. Penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kalimat, dokumen yang tertulis atau hasil dari perilaku yang diamati maupun kata-kata yang disampaikan oleh lisan seseorang. Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan yaitu penelitian yang sumber data dan proses penelitiannya secara langsung mendatangi lokasi tertentu . Peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian tanpa diwakilkan agar memperoleh data-data yang akurat dan sistematis. Subjek dalam penelitian ini adalah guru bahasa arab berjumlah satu orang dan siswa kelas 8 berjumlah 30 orang. Dalam mengumpulkan data dan fakta, menggunakan beberapa cara: 1) observasi yaitu mengamati gejala, dan fakta dalam pembelajaran maharah qiroah dengan menggunakan google classroom. Observasi yang dilakukan adalah observasi tidak langsung yaitu peneliti melakukan penelitian atau pengamatan dengan bantuan alat elektronik yaitu hanphone dan laptop , 2) wawancara langsung dengan beberapa narasumber dengan cara wawancara tidak terstuktur yaitu wawancara bebas tanpa menggunakan pedoman jawaban yang harus dipilih oleh narasumber , 3) dokumentasi adalah pengumpulan data dan fakta yang dituangkan dalam bentuk teks,gambar atau laporan. Peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh sejarah singkat, data-data, dan gambaran umu tentang sekolah tersebut serta foto-foto saat pembelajaran maharah qiroah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data menurut Miles dan Huberman yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif yaitu 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) penarikan kesimpulan.

Hasil dan Pembahasan

Penerapan Google Classroom Dalam Pembelajaran Maharah Qiroah dimasa Covid 19 Siswa Kelas 8 di SMPIT Darul Fikri Sidoarjo

Seperti yang kita ketahui di awal tahun 2020, covid 19 berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan berdampak disegala bidang kehidupan seperti ekonomi, pendidikan dan kehidupan sosial. Virus ini merupakan sebuah temuan penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Beberapa gejala yang dapat kita lihat bisa berupa gejala ringan dan gejala berat salah satunya batuk, pilek, demam, bahkan gangguan pernapasan sampai pada gangguang paru-paru akut . Covid 19 diklasifikasikan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tepat tanggal 11 Maret 2022. Hal tersebut memaksa Kemendikbud menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 pada tanggal 24 Maret 2020 yang berisi tentang kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring guna memutus rantai penyebaran covid 19 .

Pembelajaran daring atau online sebuah pembelajaran yang dilakukan dengan tidak bertatap muka secara langsung melainkan menggunakan bantuan aplikasi atau platform yang telah disediakan yang berlangsung di dalam jaringan . Pembelajaran daring ini memaksa siswa dan guru berada pada lokasi yang berbeda dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang membutuhkan telekomunikasi interaktif sebagai sumber penghubung antara keduanya. Menurut Imania, pembelajaran daring adalah pemindahan sebuah pembelajaran konvensional atau tatap muka dengan format digital melalui internet .

Dalam bidang pendidikan, covid 19 telah mengubah kerangka pembelajaran yang umumnya dilaksanakan secara langsung menjadi pembelajaran berbasis online. Hal ini menuntut guru maupun siswa untuk dapat melaksanakan pembelajaran lebih aktif dan kreatif dengan menggunakan e-learning atau media online lainnya. Salah satu platform yang banyak digunakan oleh sekolah-sekolah adalah google classroom. Google Classroom adalah salah satu fitur G-Suit Education yang dikenalkan oleh Google pada tanggal 6 Mei 2014 dan dirilis pada tanggal 12 Agustus 2014. Pertama kali google mengizinkan pengguna tanpa akun g-suite for education untuk masuk ke aplikasi dan membuat kelas pada Maret 2017. Guru dengan mudah dapat mengelola kelas, memberikan materi berupa dokumen, gambar, video, ataupun link dikarenakan google classroom bekerja dengan google drive, google dokumen, dan gmail sehingga semua kegiatan ini secara otomatis akan saling terhubung dengan akun google yang lain. .

SMPIT Darul Fikri mulai menggunakan google classroom pada Maret 2020 selaras dengan adanya kebijakan pembelajaran dilakukan secara daring oleh Kemendikbud. Salah satu pembelajaran yang diterapkan dengan menggunakan google classroom adalah pembelajaran maharah qiroah. Pembelajaran maharah qiroah adalah penyajian materi pembelajaran dengan memfokuskan pada keterampilan dan kefasihan membaca teks berbahasa arab dengan berbagai metode dan strategi. Pembelajaran ini menitikberatkan pada latihan-latihan lisan guna melatih mulut untuk bisa berbicara, keserasian, dan spontanitas .

Dalam pelaksanaan pembelajaran maharah qiroah dengan menggunakan google classroom di SMPIT Darul Fikri Sidoarjo sejalan dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah dibuat khusus dimasa covid 19. Meski pelaksaan pembelajaran dibuat lebih singkat, namun tahapan-tahapan pembelajaran maharah qiroah dengan menggunakan google classroom tetap sama seperti biasanya. Menurut hasil wawancara peneliti dengan guru dan siswa kelas 8 SMPIT Darul Fikri Sidoarjo yang dilaksanakan pada bulan September diluar jam belajar-mengajar dengan menggunakan telepon, dapat diketahui bahwa diawal pengunaan google classroom, guru harus membuat kelas terlebih dahulu dengan mengunduh aplikasi google classroom, lalu membagikan password kepada siswa agar siswa dapat masuk ke kelas ketika pembelajara berlangsung. Setelah siswa masuk ke kelas yang dibuat di google classroom, guru akan memulai kelas dengan menyapa siswa dan mengisi absensi. Setelah itu guru akan memberikan materi berupa dokumen, ppt, atau video yang dibuat semenarik mungkin. Setelah itu, guru akan memberikan tugas kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa. Khusus hari Kamis adalah praktek dan dikolaborasikan dengan zoom. Mula-mula guru akan membacakan teks yang sudah dikirim melalui google classroom dengan baik dan fasih. Lalu siswa akan menirukan. Setelah itu guru akan menyuruh siswa untuk memahami makna teks berbahasa arab.

Menurut hasil observasi peneliti, menunjukkan bahwa guru memberikan penjelasan dan materi dengan sangt baik serta pemberian feedback berupa evaluasi dan motivasi kepasa siswa. Hal ini membuat siswa semakin bersemangat dalam mengikuti pembelajaran maharah qiroah di SMPIT Darul Fikri Sidoarjo.

Figure 1.Pemberian Materi Maharah Qiroah

Faktor Pendukung Penerapan Google Classroom Dalam Pembelajaran Maharah Qiroah dimasa Covid 19 Siswa Kelas 8 di SMPIT Darul Fikri Sidoarjo

Maharah Qiroah adalah salah satu keterampilan bahasa arab yang tidak hanya sekedar membaca tapi juga memahami teks. Tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk guru dan siswa selama pembelajaran daring dimasa covid 19. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru dan siswa kelas 8 SMPIT Darul Fikri, diperoleh hasil dari faktor pendukung yaitu: 1) Materi maharah qiroah lebih menarik karena guru memberikan materi melalui ppt atau video dengan tampilan yang indah, 2) Guru dapat dengan mudah memberikan materi, pengumuman, tugas dan daftar hadir dalam pembelajaran maharah qiroah melalui google classroom, 3) Siswa dapat dengan mudah memahami materi dan arahan dari guru, 4) Siswa sangat mudah dalam mengerjakan dan mengumpulkan tugas karena kefleksibelan waktu.

Faktor Penghambat Penerapan Google Classroom Dalam Pembelajaran Maharah Qiroah dimasa Covid 19 Siswa Kelas 8 di SMPIT Darul Fikri Sidoarjo

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa arab dan siswa kelas 8 SMPIT Darul Fikri Sdioarjo, bahwa faktor penghambat pembelajaran maharah qiroah dengan menggunakan google classroom adalah :1) Koneksi internet yang tidak stabil sehingga sebagian siswa merasa kesulitan untuk mengakses materi dan tugas dari google classroom, 2) Keterbatasan akses untuk melakukan video call bersama siswa sehingga ketika waktunya praktek harus dikolaborasikan dengan penggunaan zoom atau google meet, 3) Memerlukan kapasitas internal yang besar untuk mengirim dan menerima materi dan tugas pembelajaran maharah qiroah.

Simpulan

Dari hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan google classroom sangat mambantu guru dan siswa tetap terhubung aktif dan efektif dalam pembelajaran maharah qiroah dimasa covid 19. Adapun faktor pendukung dalam penerapan google classroom adalah kemudahan akses dan fitur-fitur yang diberikan kepada guru dan siswa seperti mudahnya mengelola kelas, memberikan materi yang lebih menarik dan kreatif, membuat pengumuman, melakukan absensi, memberikan tugas, mengumpulkan tugas, memreikan feedback dan nilai. Selain itu juga memudahkan siswa dalam pengerjaan dan pengumpulan tugas karena kefleksibelan waktu dan tempat. Namun, tentu dalam sebuah platform ada kekurangan yang menjadi faktor penghambat penerapan google classroom dalam pembelajaran maharah qiroah di SMPIT Darul Fikri Sidoarjo yaitu masalah koneksi internet dan data seluler yang menjadi poin utama dalam pembelajaran secara online, selain itu keterbatasan akses untuk melakukan video call bersama-sama sehingga memerlukan kolaborasi dengan zoom atau google meet dalam kegiatan praktek membaca, dan yang terakhir adalah kapasitas internal hanphone siswa yang terbatas.

Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan atau pertimbangan untuk sekolah, guru, dan siswa dalam peningkatan efektifitas dan efisiensi penerapan google classroom dalam pembelajaran mahrah qiroah dimasa covid 19 siswa kelas 8 SMPIT Darul Fikri Sidoarjo serta sebagai bahan pertimbangan diberlakukannya pembalajaran hybrid atau campuran.Ucapan Terima Kasih

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji syukur kepada Allah subhanahu wata’ala atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik. Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad, semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam. Peneliti juga ingin mengucapkan terimakasih kepada Kepala sekolah, guru, dan siswa SMPIT Darul Fikri yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Peneliti juga ingin berterimakasih kepada dosen pembimbing, Ibu Khizanatul Hikmah, S.S., M.Pd., dan juga kepada orang tua serta teman-teman yang turut mendukung terselesaikannya penelitian dan artikel ini.

References

  1. D. S. Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan E-Learning, Jakarta: Pranadamedia Group, 2016.
  2. P. Kemdikbud, “Surat Edaran Mendikbud No.4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus,” Maret 2020 2020. [Online]. Available: https://pusdiklat.kemdikbud.go.id/surat-edaran-mendikbud-no-4-tahun-2020-tentang-pelaksanaan-kebijakan-pendidikan-dalam-masa-darurat-penyebaran-corona-virus-disease-covid-1-9/.
  3. K. Komalasari, Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi, Bandung: PT. Refika Aditama, 2013.
  4. Dalman, Keterampilan Membaca, Jakarta: Raja Perindo Persada, 2013.
  5. M. I. Mustofa, “Formulasi Model Perkuliahan Daring Sebagai Upaya Menekan Disparitas Kualitas Perguruan Tinggi,” Walisongo Journal of Informastion Technology 1(2), pp. 151-160, 2019.
  6. S. T. Hariani, “Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Google Classroom di MTS YAPI,” Fakultas Ilmu Agama Islam, 2020.
  7. S. Mulyani, “Efektivitas Penggunaan Aplikasi Google Classroom Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik,” Fakultas Ilmu keguruan dan pendidikan, 2021.
  8. M.Makhin, “Hybrid Learning: Model Pembelajaran Pada Masa Pandemi di SD Negeri Bungurasih Waru Sidoarjo,” MUDIR : Jurnal Manajemen Pendidikan, vol. 3, no. 2, p. 96, 2021.
  9. M. Mulyadi, Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Serta Praktek Kombinasinya Dalam Penelitian Sosial, Yogyakarta: Nadi Pustaka, 2012.
  10. Musfiqon, Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT.Prestasi Pustakarya, 2016.
  11. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2012.
  12. Dewi, “Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar,” Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), pp. 55-61, 2020.
  13. A. E. Pohan, Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah, Purwodadi: CV Sarnu Untung, 2020.
  14. K. A. I. Bariah, “Rancangan Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran Berbasis Daring,” Jurnal Petik, 5(1), pp. 31-47., 2019).
  15. M. Imaddudin, Membuat Kelas Online Berbasis Android Dengan Google Classroom : Terobosan Pembelajaran Era Revolusi Industri 4.0, Yogyakarta: Garudhawaca, 2018.
  16. A. A. Al-Syakur, “Intisyar Al-Lughah Al-Arabiyah Wa Musykilatuh Fi Indunisiya,” Aljamiah, vol. 40, no. 2, 2002.